Thursday, May 19, 2016

16 JAM WARGA BLOKADE JALAN



Aksi blokir jalan warga Desa Lumbe, Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai berlangsung selama 16 jam. Sejak pukul 05:30 Wita, Rabu (18/5/2016) hingga pukul 22:30  Wita, ruas jalan utama yang menjadi penghubung  Luwuk dengan wilayah Barat, ditutup warga yang marah dan mendesak proses hukum kasus penganiayaan Kades Lumbe.

Aksi penutupan jalan poros tersebut akhirnya dihentikan warga, setelah Bupati Banggai HM Sofhian Mile bersama Dandim 1308 Luwuk Banggai, Letkol Inf Sapto Irianto Kapolres Banggai, AKBP Jamaludin Farti tiba di lokasi blokade jalan dan berkomunikasi dengan massa.
 
Blokir jalan akses utama pengubung sejumlah kecamatan di wilayah II itu buntut penganiayaan terhadap Kepala Desa Lumbe, Bahrin Abatin. 

Informasi yang dihimpun Banggai Raya, kemarin menyebutkan, aksi blokir kedua kalinya pasca Kades Bahrin Abatin dianiaya itu setelah mendapatkan kabar bahwa tersangka pelaku aniaya itu ditangkap dan dibebaskan. Massa merasa kecewa dengan dibebaskannya tersangka pelaku penganiaya Kades Bahrin hingga menyebabkan luka sobek di bagian dahi.

Negosiasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banggai itu membuahkan hasil. Aparat hukum berjanji akan menangkap pelaku penganiaya Kades Lumbe, Bahrin Abatin. “Sudah dibuka barusan, kesepakatannya aparat hukum berjanji tetap menangkap pelaku penganiaya Pak Kades Lumbe,” ujar warga Rahmad B. Umar via telpon genggamnya kepada Banggai Raya malam tadi sekira pukul 22.30 Wita sesaat setelah blokir jalan dibuka.

Masih kata Rahmad, usai blokir jalan dibuka, Bupati Sofhian Mile, Dandim Sapto Irianto serta Kapolres Jamaludin Farti berkunjung ke rumah Kades Lumbe Bahrin Abatin. Di rumah Bahrin, digelar pertemuan. “Ada pertemuan Pak Bupati, Pak Dandim dan Pak Kapolres dengan masyarakat di rumahnya Pak Kades setelah blokir jalan dibuka,” tutur Rahmad lagi.
Sebelum unsur Forkopimda mendatangi TKP, mereka terlebih dahulu menjenguk Kades Bahrin Abatin yang kini masih berada di Rumah Sakit Umum Luwuk. Bahrin masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit milik pemerintah daerah itu.  

Aksi tersebut mengakibatkan jalur utama penghubung wilayah II itu lumpuh total. Kendaraan baik roda dua maupun roda empat menumpuk di sisi kiri dan kanan badan jalan. Kendaraan roda dua yang mencoba mencari jalan pintas menyusuri gang kecil tidak bisa bisa, karena warga ikut memblokir gang kecil.

Anak-anak sekolah yang hendak bersekolah mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah harus rela berpindah kendaraan.
Berdasarkan amatan Banggai Raya, blokir jalan terjadi di tiga titik. Yakni di pintu masuk Desa Lumbe, perbatasan Desa Padungnyo dan Kelurahan Lontio serta di tengah Desa Lumbe. Warga membakar ban bekas di dua tempat perbatasan Desa Lumbe dengan Kelurahan Lontio dan perbatasan Desa Lumbe-Desa Sayambongin.
Aksi blokir jalan itu dikeluhkan warga. Mereka yang  hendak menjalani aktivitas harus rela tidak masuk kerja.

Diberitakan sebelumnya, niat baik hendak melerai perkelahian yang diduga antara pemuda Sayambongin dan pemuda Lempek, Kepala Desa Lumbe, Kecamatan Nambo, Muhrin Abatin justru dihajar massa. Kini, Muhrin, kades jebolan STAIN Datokarama Palu itu harus mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Luwuk.

Muhrin mengalami luka sobek di bagian dahi. Informasi yang diterima Harian Banggai Raya ini menyebutkan, dahi Muhrin mendapatkan 20 jahitan. Kejadiannya, Minggu (15/5/2016) sekira pukul 02.00 Wita dini hari. Ketika itu tengah berlangsung hiburan pesta perkawinan. Tiba-tiba, diduga pemuda asal Sayambongin dan pemuda Lempek berkelahi. Perkelahian tersebut terjadi di belakang panggung pesta perkawinan.

Perkelahian ini diduga disulut dendam lama. Berdasarkan keterangan warga setempat, Faiz, perkelahiran yang menyebabkan Kepala Desa Lumbe, Muhrin Abatin itu terluka, adalah kali ketiga di hari yang sama setelah sebelumnya di tempat berbeda terjadi perkelahian.
Naas bagi kepala desa, karena di lokasi perkelahian tidak ada satu pun warga Lumbe. Sebab, warga Lumbe ketika terjadi perkelahian diminta untuk tidak ikut campur. Ternyata, Kades Muhrin melerainya.

Anehnya, berdasarkan keterangan Faiz itu, rupanya yang menghajar Kades Muhrin bukan pemuda asal Sayambongin dan Lempek. Justru diduga pemuda asal Kintom. Pemuda Kintom ternyata membantu pemuda Sayambongin. TOP (BANGGAI RAYA)





SEORANG ibu paruh baya menerobos palang jalan yang dilakukan oleh warga Desa Lumbe, Kecamatan Nambo, Rabu (18/5/2015). Aksi blokir jalan itu mengakibatkan jalur transportasi lumpuh total. FOTO: RIXY WAHYU SANDRIA

No comments:

Post a Comment