BANGGAI RAYA - Puluhan pekerja eks cafe Kilo
Lima Maahas Kecamatan Luwuk Selatan yang bangunannya digusur petugas gabungan
akhir Juni lalu, meminta perhatian pemerintah terkait nasib mereka yang kini
telah menjadi penganggur.
Dalam aksi di gedung DPRD Banggai Selasa
(19/7/2016), para pekerja yang sebagian besar wanita itu mengatakan, mereka
kini kehilangan pekerjaan, setelah bangunan cafe tempat mereka menggantungkan
hidup, digusur pemerintah pada bulan Ramadhan lalu. “Kami butuh solusi, sebab
kini sudah menjadi penganggur,” tutur sejumlah pekerja cafe.
Sementara itu Ramli, koordinator pemilik Cafe
Kilo Lima mengatakan, proses pembongkaran paksa pada tanggal 23 Juni malam,
terkesan tidak melalui prosedur sebab dilakukan malam hari, dan menyalahi
kesepakatan awal sebelum bulan puasa. Dalam pertemuan di kantor Kecamatan Luwuk
Selatan beberapa hari sebelum masuknya bulan Ramadhan kata dia, sudah ada
penegasan pemerintah agar aktivitas cafe dihentikan tiga hari sebelum mulainya
puasa Ramadhan, dan baru diizinkan beroperasi kembali satu minggu setelah
lebaran Idul Fitri.
Namun saat kesepakatan itu dijalankan para
pemilik cafe kata Ramli, pemerintah justru melakukan penggusuran. “Ini sebagian
besar pemilik cafe tengah mudik, karena memang tidak diizinkan beroperasi selama
bulan puasa. Begitu juga dengan pekerjanya yang tengah diliburkan. Namun saat
kesepakatan larangan beroperasi selama bulan puasa kami jalankan, bangunan cafe
kami justru dibongkar malam hari, dan saya hanya mendapat pemberitahuan melalui
telepon Lurah Maahas yang menyatakan sudah ada surat keberatan dari Forum
Pemuda Maahas tentang keberadaan cafe, sehingga harus dibongkar,” tutur Ramli.
Kini kata dia, para pekerja cafe dan pemilik
cafe menjadi penganggur, karena sudah kehilangan tempat pencaharian. “Kami
tidak menentang keputusan pemerintah, namun kami butuh solusi dan perhatian,
sebab kami juga manusia yang butuh kehidupan,” ujarnya.DAR
No comments:
Post a Comment